Perempuan di
Bingkai Malam
perempuan di bingkai malam
sepi merangkai tangkai janji
yang berpatahan di dadanya
sebagai penyepai putik sari
yang berjatuhan di lantai penantian
ia tak ingin menulis puisi sedih, karena
airmatanya telah mampu tertawa
sejak ia mendapati sepotong awan
senantiasa membunuh bulan
di matanya, pada beberapa purnama
cuaca dan hati itu dua rupa yang sama, katanya
sejak harga kayu-kayu menyamai
harga emas di pasaran dunia
yang pasti hanyalah ketidak pastian
dan cinta permainan citra belaka
umamotu
batubelah, 050813
Penulis: Iben Nuriska
Alamat: Riau
Penulis: Iben Nuriska
Alamat: Riau
Keren juga
BalasHapusVery Nice ...
BalasHapus