Entah
kenapa aku malam ini merindukan kutu bermukim di kepalaku. Aku rindu
menggaruk-garuk kepala ketika gatal terasa, oleh karena liur dari moncongnya
yang disusupkan ke celah pori kepala, serta rasa geli ketika makhluk kecil itu begerak
menyusuri selah-selah rambutku. Juga suara pitasan dari telur atau tubuh
kecilnya ketika kudapati. Aku rindu. Dulu, setiap kali melakukan perjalanan
dengan bus malam dari Bekasi ke Yogyakarta untuk berlibur dan berlebaran. Pasti
ketika sesampainya kembali pulang ke Bekasi, aku dan adik akan di dapati kutu
di kepala. Yang kita sama-sama tidak tahu tertular oleh siapa dan di mana. Pun
dengan bapak, tak luput ikut tertular, bahkan sampai kumisnya juga pernah di
dapati kutu, dan itu sungguh lucu. Aku mengenang kutu-kutuku. Waktu itu aku
belumlah berusia sepuluh, ketika setiap
hari minggu mama selakan waktunya sehabis memasak dan mencuci kemudian bergelut
khusuk mencari kutu di kepalaku. Menarik helai demi helai rambutku,
memeriksanya, dan mengusapnya. Aku rebah di pangkuannya sering kali lelap.
Sekarang
aku tak lagi dijangkiti kutu di kepala, maukah kau sekedar mengusapnya seperti
waktu lalu, ma?
Langgeng
Sugiarto
0 komentar:
Posting Komentar